Langsung ke konten utama

Impian Ibu Pertiwi

Oleh: Andika Wahyu Satrio

Ibu pertiwi..
Kini kau terlihat kurus dan tak cantik lagi.
Anak-anak mu telah membuat mu sakit dan merana.
Menjarah setiap harta mu seperti sebuah tali yang erat menjerat.
Ibu pertiwi.
Nafas mu kini semakin berat tersenggal.
Hutan mu kini semakin sirna di telan pembangunan.
Ketika tiap pucuk daun dan ranting gugur oleh bara api.
Tangis mu terdengar lewat kicau burung-burung yang terbang mencari perlindungan.
Ibu pertiwi..
Kau tak lagi perkasa seperti dulu.
Hijaunya bukit dan tingginya gunung mu telah habis tercecer menjadi butiran-butiran batu.
Sungai mu tak lagi bisa memberi kehidupan untuk ikan-ikan yang malang..
Karena putra putri mu telah mencemarinya dengan limbah dan sampah pembangunan..


Mungkin puisi diatas sangat cocok mencerminkan keadaan negara kita saat ini, yang saat ini tengah banyak dilanda bencana dan permasalahan negara yang masih tak kunjung usai. Puisi diatas mengungkapkan penderitaan yang dirasakan negara kita pada saat ini.
Mulai dari permasalahan ekonomi yang sedang tidak stabil. Saat ini harga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang telah menembus angka 15.000, dimana hal ini banyak membuat orang risau akan kah krisis moneter akan kembali dialami oleh Indonesia seperti 20 tahun yang lalu? Ditambah lagi ulah para koruptor yang kian lama kian asik mengerogoti harta negara dan menyebabkan kerugian besar bagi negara.
Permasalan berikutnya seperti radikalisme yang beredar diantara masyarakat. Timbul banyak pertanyaan, mengapa orang orang itu meneror dan memborbardir negara ini dengan serangan yang membuat banyak orang mulai bertanya apakah negara ini masih aman? Apakah tujuan mereka menyerang negara ini? Dan masih banyak pertanyaan lainnya
 Penggalan bait puisi “Kau sudah mencoba menegur mereka dengan tiap bencana yang menggoncang tiap inci bagian” mungkin adalah peringatan bagi seluruh masyarakat di negara ini. Peringatan itu terlihat seperti terjadinya bencana alam yang menimpa negara ini yang membuat banyak orang kehilangan keluarga, tempat tinggal dan masih banyak lagi dampak dari peringatan ibu pertiwi itu.
            Beratnya masalah pada negara ini membuat kita berfikir, kapan kah negara ini terbebas dari masalah masalah yang sedang dijalaninya dan mengapa negara ini sangat sulit untuk keluar dari belenggu permasalahan yang sedang menjeratnya hingga membuat gejolak diseluruh penjuru negara?
            Jawaban dari semua pertanyaan itu sebaiknya dikembalikan lagi kepada diri kita. Apakah kita sudah menjadi warga negara yang baik untuk negara ini? Apakah setiap hal yang kita lakukan memiliki dampak baik buat negara ini?
            Seharusnya kita mulai membenahi diri menuju hal yang lebih baik. Karena setiap perbuatan yang kita lakukan pasti memiliki dampak baik dampak baik maupun dampak buruk. Apabila setiap orang memiliki pola pikir seperti itu kemungkinan besar lambat laun permasalahan yang dialami oleh negara ini akan selesai.
            Namun bila kita masih egois dalam hal ini dan hanya masih memperkaya diri dari hasil yang didapatkan dari negara ini maka kita hanya akan mendatangkan permasalahan baru bagi negara ini dan permasalahan itu lah yang akan diselesaikan oleh generasi penerus bangsa berikutnya.
            Sebagai generasi penerus bangsa kita selayaknya tidak boleh hanya mewariskan masalah yang tidak dapat kita selesaikan pada zaman kita kepada generasi berikutnya. Sewajarnya kita membebaskan negara ini dari masalah yang sedang dialaminya dan mewariskan negara yang bebas dari masalah kepada generasi berikutnya untuk melanjutkan apa yang telah kita buat di hari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menilik Kelebihan dan Kekurangan iPhone Terbaru Bagi Mahasiswa

Oleh: Andika Wahyu Satrio Tanggal 12 september lalu Apple merilis tiga iPhone terbaru buatannya yaitu iPhone XS, iPhone XS Max dan iPhone XR. Seperti yang diketahui banyak orang smartphone yang berlogokan apel tergigit ini merupakan smartphone dengan kualitas premium dan selalu ditunggu tunggu setiap perilisan produk terbarunya. Tak terlebih lagi oleh para mahasisiwa yang saat ini kebanyakan adalah kaum milenia yang juga merupakan user smartphone tersebut.             Namun melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkan oleh apple, apakah produk terbaru mereka cocok dan pas jika di pakai oleh mahasiswa untuk menunjang kebuthan mereka? Berikut ini kita akan membahasnya. Rilis di Indonesia yang lama Melihat waktu perilisan iPhone X pada tahun lalu di Indonesia, kemungkinan besar tiga iPhone terbaru yakni iPhone XS, iPhone XS Max dan iPhone XR tidak akan dirilis pada perilisana perdana. Ditambah lagi karena Indone...

Bahaya Rumah Sakit Bagi Buah Hati Anda

Oleh: Andika Wahyu Satrio Sering terlihat di beberapa rumah sakit ada aturan untuk melarang anak-anak dibawah di bawah usia 12 tahun untuk ikut masuk kedalam ruang rawat inap pasien yang sadang dirawat. Peraturan ini terkadang cukup menyulitkan bagi para orang tua yang terpaksa membawa buah hatinya ke rumah sakit. Namun sebenarnya peraturan ini bukan tanpa alasan, namun aturan ini dibuat agar buah hati anda tidak terganggu kesehatan dan masa pertumbuhannya. Pasti anda bertanya, kenapa sebenarnya rumah sakit melarang anak-anak untuk ikut membesuk di rumah sakit? Pada dasarnya rumah sakit bukan lah tempat yang baik bagi anak-anak. Karena rumah sakit dapat menyebabkan anak-anak tereserang beberepa penyakit yang di tularkan melalui virus. Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak dibawah umur 12 tahun memiliki sistem daya tahan tubuh yang masih belum kuat untuk menangkal berbagai macam virus dan infeksi yang menyerang tubuhnya dibandingkan orang dewasa.   Sedangkan ruma...

Kesulitan menjadi seorang Student Athlete

Oleh : Andika Wahyu Satrio Mahasiswa adalah sebuah status yang mengharuskan seseorang untuk memiliki tingkat intelektual yang tinggi serta memiliki skil dan kemampuan yang dapat menjadi penunjang kehidupannya. Dalam kata lain mahasiswa tidak hanya melulu belajar tentang teori di kampus namun mahasiswa harus dapat menerapkan dan mencari ilmu baru di luar kampus.       Seorang mahasiswa harus dapat membagi dan mengatur waktunya. Karena seorang mahasiswa tidak hanya selalu di sibukkan dengan hal-hal terkait belajar. Namun mahasiswa juga disibukkan dengan hal-hal yang berada di luar kampus yang menunjang kehidupan seorang mahasiswa itu sendiri.      Hal itu aku rasakan sendiri ketika aku mulai mengalami kesulitan dalam hal membagi waktu antara kuliah dan kegiatan ku bermain basket. Aku bukanlah seorang atlet basket profesional dan aku juga tidak memiliki cita-cita untuk menjadi seorang atlet. Karena ayah ku pernah berkata. Kehidupan se...