Oleh: Andika Wahyu Satrio
Selain karena berkunjung
ke rumah sakit berisiko bagi buah hati Anda, kehadiran anak-anak di rumah sakit
juga mungkin mengganggu pasien yang sedang dirawat. Pasalnya, anak kecil
cenderung lebih antusias ketika berada di sebuah tempat dan suasana baru, yaitu
di rumah sakit. Apalagi kalau mereka melihat lorong-lorong panjang rumah sakit.
Timbul hasrat dalam diri anak-anak untuk bermain dan berlari-larian di
sepanjang lorong rumah sakit.
Sering terlihat di
beberapa rumah sakit ada aturan untuk melarang anak-anak dibawah di bawah usia
12 tahun untuk ikut masuk kedalam ruang rawat inap pasien yang sadang dirawat. Peraturan
ini terkadang cukup menyulitkan bagi para orang tua yang terpaksa membawa buah
hatinya ke rumah sakit. Namun sebenarnya peraturan ini bukan tanpa alasan,
namun aturan ini dibuat agar buah hati anda tidak terganggu kesehatan dan masa
pertumbuhannya.
Pasti anda bertanya,
kenapa sebenarnya rumah sakit melarang anak-anak untuk ikut membesuk di rumah
sakit? Pada dasarnya rumah sakit bukan lah tempat yang baik bagi anak-anak.
Karena rumah sakit dapat menyebabkan anak-anak tereserang beberepa penyakit
yang di tularkan melalui virus.
Seperti yang kita ketahui
bahwa anak-anak dibawah umur 12 tahun memiliki sistem daya tahan tubuh yang
masih belum kuat untuk menangkal berbagai macam virus dan infeksi yang
menyerang tubuhnya dibandingkan orang dewasa.
Sedangkan rumah sakit
dapat di katakan merupakan sarang untuk berbagai macam jenis organisme dan
virus yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang dapat menyerang
tubuh. Penyakit dapat di tularkan melalui bakteri, virus, kuman hingga toksin. Penyakit-penyakit
tersebut dapat menyerang anak-anak dengan mudah.
Pada tahun lalu terdapat
sebuah berita yang beredar di facebook. Pemilik akun facebook dengan nama Fha
Nuriyah Afrizal menceritakan bahwa ia mendapati anaknya yang masih belita
terserang penyakit pada saluran kandung kemihnya yang disebabkan oleh bakteri
yang bernama Pseudomonas Aeruginosa.
Dimana bakteri ini diperoleh anaknya karena sang ibu sering membawa sang anak
ke rumah sakit.
Hal ini diketahui sang
ibu dari dokter yang memeriksa kesehatan anaknya. Dimana sang dokter
mendiaknosa dua penyakit yang menderita sang anak. Sang anak di diaknosa
terserang penyakit Tuberkulosis dan infeksi saluran kandung kemih.
Setelah dilakukan cek
urine dan uji laboratorium. Dari hasil laboratorium diketahui bahwa sang anak
terserang infeksi kandung kemih. Dari hasil uji lab terdapat lebih dari 100.000
bakteri Pseudomonas Aeruginosa dalam
10ml urine dimana bakteri tersebut berasal dari rumah sakit dan akan terus
tumbuh dan dapat menyebabkan komplikasi jika tidak segera ditangani.
Berdasarkan dari cerita
sang ibu, anaknya sering diajak berkunjung kerumah sakit untuk membesuk teman
dan keluarganya yang sedang dirawat di rumah sakit. Menurut penjelasan dokter
kebiasaan tersebutlah yang membuat sang anak terserang bakteri tersebut.
Beruntungnya sang anak
mendapatkan penanganan yang cepat dan pengobatan yang tepat. Penanganan
terhadap bakteri yang menyerang sang anak adalah dengan menyuntikkan antibiotik
selama 5 hari untuk membunuh semua bakteri dan setelah itu dilakukan tes urine
lagi untuk bakteri yang masih terkandung.
Hal ini menegaskan bahwa
bakteri, virus dan kuman yang berada di rumah sakit lebih berbahaya dan lebih
ganas dibandingkan yang berada di luar rumah sakit. Karena Kuantitas dan
kualitas serta ketahanan terhadap antibiotik dari bakteri dan kuman penyakit di
rumah sakit menyebabkan bakteri di RS jauh lebih ganas dibandingkan bakteri
yang sama ditempat umum lainnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzJgxl2E-4p4HLD6qhFo2kAfMOu8j0YNu8oww1LZhZTtKD84T7NrYTjiCLZ0enml1SvnCT7S44bcgECglXMXpvxQeZQPV-VxLj4LSt4uP5eInodY9r0nP8no-54nzsg4R7KbOA4fpdeNg/s320/Larangan-e1503108951980.png)
Setiap anak memang
berbeda-beda. Ada yang bisa mengendalikan diri dan bersikap tenang. Namun,
kadang ada juga yang sudah diberi tahu masih saja kesulitan menjaga ketenangan.
Anak yang belum mampu mengendalikan dirinya bisa menganggu istirahat pasien
lain. Selain itu, anak yang berlarian dan bermain di rumah sakit juga mungkin
menyulitkan kerja para perawat yang bertugas. Misalnya bila anak menyenggol
peralatan rumah sakit atau tak sengaja menyentuh tombol-tombol khusus.
Ingat, rumah sakit
sebetulnya bukan tempat untuk kumpul keluarga, melainkan tempat pasien
beristirahat. Bila anak ingin menengok anggota keluarga yang sedang dirawat di
rumah sakit, sebaiknya tunggu sampai kondisi mereka membaik dan sudah diizinkan
pulang. Untuk menunjukkan dukungan, orangtua bisa meminta anak untuk membuat
kartu ucapan semoga cepat sembuh bagi orang-orang tercinta.
Menurut cerita di atas
dapat di simpulkan bahwa rumah sakit bukan lah tempat yang cocok bagi anak-anak.
Karena rumah sakit dapat mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang buah hati anda
dan anak kecil juga bisa mengganggu pasien yang sedang dirawat di rumah sakit,
karena sebenarnya rumah sakit adalah tempat untuk pasien yang sedang sakit
beristirahat dan melakukan proses penyembuhan terhadap penyakitnya.
Sebaiknya sebagai
pengunjung yang baik yang datang untuk mengunjungi keluarga yang sedang sakit
kita sebagai orang tua harus menaati peraturan yang telah di terapkan oleh pihak
rumah sakit. Karena peraturan tersebut di buat untuk kebaikan buah hati dan
keluarga anda yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut.
Komentar
Posting Komentar